Senin, 11 Februari 2013

PUISI JAMAN KULIAH

PUISI JAMAN KULIAH - Hallo sahabat Pidi Baiq Blog, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul PUISI JAMAN KULIAH, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : PUISI JAMAN KULIAH
link : PUISI JAMAN KULIAH

Baca juga


PUISI JAMAN KULIAH


Aku menemukan tulisan ini di buku diktat kuliah tingkat tigaku. Semalaman sudah berusaha keras mencoba bisa mencerna makna yang terkandung di dalamnya, tetapi tetap saja itu susah. Mengapa dulu aku menulisnya, aku sendiri sudah lupa dengan sebab musabab yang menjadi latar belakangnya. Kata-kata yang aneh. Jangan-jangan dulu aku asal menulis tanpa ada maksud apa-apa. Mungkin saja. Cuma sekedar membuat komposisi kata-kata dan hawanya terasa seperti saat di mana aku sedang sangat begitu serius.   


MAKA KETIKA CINTA ITU DATANG

Ia mengirim perasaannya, ketika aku bisa melihat hal itu di matanya. Wanita yang manis, bahkan diamnya bisa mematahkan semua tulang.

Suara dan wajahnya cukup baik, tak ada sama sekali penyesalan sudah menggodaku selama ini. Biarin. Insya Allah, aku bisa menanganinya dengan senang.

Matanya bagus dan berkata, ”Dunia akan lebih membutuhkan diriku untuk gembira, seperti kamu membutuhkanku”.

Aku diam memastikan diriku masih ada, ketika matanya bicara lagi: “Yang datang dariku, lebih baik dari siapa pun. Dan kamu akan memiliki harinya sendiri bila ingin merusak semuanya dengan membuatku kecewa”

Dengan kekuatan yang tak kenal ampun, dia terus masuk, membuka pintu, dan mengubur semua hal, kecuali dirinya. Seperti sesuatu yang harus, maka lahirlah hari ini, yang baru. Apakah dia orangnya yang datang untukku?

Ia datang, bagaimana bisa aku melayaninya di sebuah tempat yang indah, jika kemudian hal-hal yang darinya itu adalah palsu? Jika semua hal darinya itu adalah sesuatu yang akan mengerikan ketika aku sedang sunyi?

Tapi aku menyambutnya, Selamat datang, terimakasih sudah mau menjadi pacarku. Untuk membuat aku segera hilang. Hilang bersamaan dengan kamu menjadi ratu, yang akan merasa tak suka diabaikan,  bahkan ketika aku sudah mati.

KAMINOSA (For Ghea Basdeen)

Dia yang dapat berjalan adalah dia yang tidak perlu pergi kemana-mana, mencari apa yang akan membuatnya sukacita. Didapatnya di dalam diamnya bersamaku. Dia tidak perlu menunggu musim semi, untuk membuatnya merasa segar bersamaku, seperti yang terhembus dari sayap malaikat meskipun aku bukan. Dia yang dapat berjalan adalah dia yang tidak perlu pergi kemana-mana, tetapi dia pergi juga dariku.

Padahal dia cuma tinggal berbaring, dengan bunga-bunga di taman hatinya, dan dengan tanganku yang tersimpan di bahunya, menjadi bahagia seperti orang yang telah mendapatkan keinginan, bahwa itu sudah lebih dari cukup untuk dia tidak pergi.

Diam sampai tertidur dengan begitu tenangnya. Diam sampai dokter berkata bahwa dia akan terus hidup , tetapi harus melihat aku berada di sampingnya, tetapi dia pergi juga. Apa yang harus aku lakukan, Dokter?

Aku memohon kepada Tuhan untuk membantu, agar aku bisa melihatku sedang bersamanya meskipun tidak, seperti dalam gambar-gambar di masa lalu, sehingga tidak harus pergi mengejarnya, untuk mengatakan, bahwa aku akan selalu bisa menyenangkannya, menyayanginya. Jangan pergi.

Setelah pergi, dia ya dia. Menggunakan kendaraan malam untuk mengirimkan seribu kenangan. Jam setengah sebelas malam, sebelum aku tidur, tadi datang ke kamarku, tetapi diwakili hanya oleh suaranya. “Apa khabarmu, hey?”. Tapi aku seperti berbicara dengan diriku sendiri, ketika sunyi.

Harusnya dia tahu, bahwa dia itu adalah diriku juga. Dia harus mengeluarkan keraguan akan itu. Meninggalkan pikiran buruk ke luar dari tempat tidurnya. Bukan meninggalkanku. Mengeluarkan diriku dari tempatnya yang kini apa.

Miliknya adalah aku, yang selama ini selalu membuat dirinya bangga, meskipun sering kali ia banyak menangis, tetapi hujan juga pasti akan reda, karena dia tahu apa yang ia miliki sesungguhnya adalah jantung yang ada di dalam tubuhku, yang kelak dia temukan pada anak-anaknya bertahun-tahun kemudian, sekarang masih belum. Memang, tetapi bisa sabar.

Apa yang bisa kulakukan? Tapi aku pikir bahwa aku tidak pernah akan selalu bersama halilintar dan bersama berisik hujan di kaca jendela meskipun sekarang masih. Tidurnya tak akan riang selain oleh kesetiaanku yang langka kepadanya. 

Kemudian di pagi hari, ia berdiri denganku lagi, dan tersenyum untuk mengetahui, bahwa kami percaya kepada orang yang sedang jatuh cinta, tak akan pernah peduli  dengan apa pun yang ditakutkan. Tuhan mendengar, dan dia kembali.



GOLAN VIA MAHTUR AMISTA



Dari kota ini, sampai ke telur ceplok yang dibikin pagi hari, untuk suatu hasil kesepakatan yang kukuh bersamamu kemarin sore. Ah, seperti tak akan pernah ada kesedihan. Jika dirimu, dan cintamu masih ada. Dan kenyataan perasaanmu ada pada yang aku yakini. Gaunmu, tempat tidurmu, semua kini di dalam kepalaku. Aku tidak bisa bergerak untuk datang ke tempatmu dengan bergegas agar itu menjadi nyata. Untuk hidup denganmu dan cinta kepadaku. Apakah kebahagiaan berharap ini tidak akan pernah usai, sedangkan kita membutuhkan waktu? Maka kenikmatan ini adalah pikiranku yang akan pindah kepadamu untuk cinta agar tetap terus berkembang biak.




MAHTUR AMISTA 

Untuk yang bertanya dari mana tumbuhnya bunga di bulan Juli, katakan pada mereka, bahwa dirimu adalah angin gunung untukku, telah menyebar ke setiap sudutku  yang gersang untuk menyenangkan setiap hari-hariku yang lesu. Di sini, mungkin orang harus berkumpul untuk mengadiliku yang bahagia bersamamu tak berbagi.

Jika mereka bertanya kepadamu mengapa pesona ini adalah sia-sia di bumi dan langit, katakan pada mereka, Sayang, bahwa jika mata dibuat untuk melihat, kemudian kecantikan punya alasan sendiri untuk tidak menjadi nyata di dunia: "Mengapa aku ada?" Untukku.

Wahai, aku tidak pernah berpikir untuk ingin bertanya lagi. Aku tidak pernah tahu bagaimana perasaan ini lalu tiba. Dalam ketidaktahuanku yang sederhana, Kau, ya kau, membawaku ke sana ke tengah lautnya asmara.







Demikianlah Artikel PUISI JAMAN KULIAH

Sekianlah artikel PUISI JAMAN KULIAH kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel PUISI JAMAN KULIAH dengan alamat link http://pidibaiqblog.blogspot.com/2013/02/puisi-jaman-kuliah.html
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : PUISI JAMAN KULIAH

0 komentar:

Posting Komentar